WALHI hadir di Festival Perhutanan Sosial Nusantara

Festival Rakyat PeSoNa “Perhutanan Sosial Nusantara” merupakan event yang digagas oleh Direktorat Jenderal Perhutanan Sosial dan kemitraan Lingkungan, dengan didukung penuh oleh penggiat perhutanan sosial baik dari kalangan akademisi, NGO, pemerintah daerah serta Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. PeSoNa diselenggarakan sebagai tindak lanjut perlunya wadah atau sarana prasarana untuk memperkenalkan perhutanan sosial disemua eleman diseluruh masyarakat Indonesia, hal ini sesuai dengan tema yang diusung yaitu “It’s Community Time” / “Saat Untuk Rakyat”. Perhutanan Sosial merupakan kegiatan pemberdayaan masyarakat yang berhubungan langsung kepada masyarakat, baik masyarakat di dalam atau sekitar kawasan hutan. Melalui kegiatan utamanya yaitu Hutan Kemasyarakatan (HKm), Hutan Desa (HD), Hutan Tanaman Rakyat (HTR), Kemitraan dan Hutan Adat (HA), masyarakat diberikan akses untuk mengelola kawasan hutan secara lestari yang pada akhirnya dapat menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan kesejahteraan. Tak hanya masyarakat di sekitar kawasan hutan saja yang mendapat perhatian, kegiatan Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan juga melibatkan masyarakat disegala sektor, termasuk masyarakat luar kawasan hutan, pemukiman dan perkotaan. Keterlibatan WALHI Melalui Forum PeSoNa ini diharapkan mampu mendongkrak Antusiasme, Passion, dan Spirit semua pihak baik dari kalangan Kementerian/Lembaga, NGO/LSM, Dunia Usaha, maupun khususnya kepada Kelompok Tani atau Masyarakat untuk lebih mengembangkan kreatifitas sebagai tujuan akhir kemandirian usaha.

Selama acara berlangsung WALHI memperkenalkan model Wilayah Kelola Rakyat (WKR) sebagai salah satu jalan keluar penguasaan dan pengelolaan tanah dan sumber-sumber penghidupan lainnya yang selama ini selalu menjadi benturan antara masyarakat, pemerintah maupun dengan koorporasi. Di dalam stand yang telah disediakan WALHI memamerkan dan menjual  berbagai macam produk-produk hasil kelola rakyat yang diproduksi mandiri masyarkat dengan memanfaatkan sumber daya alam yang ada, oleh karena menggunakan model Wilayah Kelola Rakyat (WKR) maka produk yang dipasarkan sudah pasti “Bebas Konflik” karena dalam proses produksi tidak ada pihak yang dirugikan, alam sekalipun. Mulai dari obat herbal kalimantan Barat, beragam olahan sagu dari Riau, sorgum dan beras merah dari Jawa Barat, hingga bermacam olahan rumput laut dari Pulau Pari, Kepulauan Seribu. PeSoNa dilaksanakan selama 3 (Tiga) hari yaitu pada tanggal 6-8 September 2017 dengan lokasi disentralkan di Gedung Manggala Wanabakti (Kementerian lingkungan Hidup dan Kehutanan). Mulai dari penyelenggaraan Seminar, Talk Show, Pentas Seni, Pameran dan masih banyak lagi akan digelar secara serentak di beberapa titik lokasi yaitu mulai dari Auditorium, Rimbawan II, Area Plaza serta area sekitar Taman Arboretum. Selama acara WALHI juga mengadakan diskusi yang dibalut dengan “Ngobrol Santai” seputar Perubahan Iklim dan keadilan ekologis, antusiasme pengunjung meningkat saat sesi diskusi ini berlangung, beragam pertanyaan dan argumen mengisi jalannya diskusi, selain itu  rekan-rekan media massa juga ikut meramaikan dengan melakukan peliputan berita.