WALHI Terlibat dalam Temu Ilmiah dan Ta’aruf Nasional  XIII Pemuda Persatuan Islam Konservasi dan Advokasi Lingkungan  

  Peserta temu ilmiah dan ta’aruf ke XIII kali ini diadakan di bumi perkemahan Gunung Puntang Cimaung, kabupaten Bandung, Jawa Barat. 3000 peserta Pemuda Persatuan Islam dari seluruh Indonesia meramaikan lokasi perkemahan, memilih lokasi di sini karena menyesuaikan dengan tema yang diangkat yaitu “konservasi dan Advokasi Lingkungan” agar lebih khusuk dan merasakan damainya menyatu dengan alam ujar Ahmad Sofian selaku ketua panitia dalam membuka diskusi Ilmiah Sabtu pagi 09 September 2017. Selama Diskusi berlangsung yang bertugas sebagai moderator adalah Budy salah satu anggota Wanadri yang juga aktif di Pemuda Persatuan Islam Cabang Bandung dan pemateri dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) pak Wiratno, Roni seorang Pemerhati lingkungan kampus UIN Bandung dan M.Islah Manager Pendidikan dan Kaderisasi WALHI Nasional. Pak Wiratno dari KLHK menjelaskan bagaimana peluang yang dapat diakses oleh pemuda Persis dalam kebutuhan mereka melakukan kegiatan advokasi misalnya dalam melakukan penanaman, pembibitan dan ajakan menjaga hutan secara bersama-sama. Sedangkan pak Roni menjelaskan bagaimana gerakan konservasi alam dapat diterapkan dengan teologisnya. Sedangkan Islah lebih menjelaskan apa advokasi itu, dengan menjaga lingkungan menjaga keanekaragaman hayati dan memperhatikan daya dukung dan daya tampung lingkungan maka keadilan antar generasi pun terjaga karena ketika lingkungan dijaga dengan adil maka lingkungan itu akan tetap lestari sehingga bisa terus memberikan kebutuhan hidup bagi setiap makhluk. Dalam sesi tanya jawab peserta sangat antusias bertanya ke pemateri dan tidak ragu beradu argumentasi, mereka juga menceritakan kondisi lingkungan di daerah mereka masing-masing, mereka pun menyadari bahwa sudah terjadi kerusakan lingkungan bahkan di daerahnya sendiri. Islah diakhir pemaparan nya mengajak untuk bersama-sama bersatu, berserikat, bersolidaritas dan berorganisasi dalam upaya-upaya advokasi lingkungan dan selalu progresif serta tidak hanya “hablum minallah hablum minannas” perlu juga “hablum minal alam” ( hubungan sesama manusia, hubungan dengan ALLAH dan hubungan manusia dengan alam). Di akhir peserta kegiatan melakukan penanaman pohon kopi secara simbolis dan Persis memberikan jaket pemuda sigap bencana ke pada ketiga pemateri. Sebagai kenang-kenangan.