Pendidikan lingkungan hidup ke sekolah sekolah merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan oleh WALHI Ekekutif Nasional dalam memberikan edukasi terkait pentingnya menjaga lingkungan hidup. kali ini sekolah yang dikunjungi adalah sekolah Noah Early Chilhood Center beralamat di Jln Kalisari Raya, Jakarta Timur. Kegiatan ini berlangsung selama 2 hari tanggal 22-23 Agustus 2017, dengan membagi materi dalam 3 kelas setiap harinya. Kelas pertama membahas Gaya hidup bagi adik-adik siswa kelas 3 dan 4 yang berjumlah 174 anak, dipandu oleh kaka Malik Diazin dari Departemen Kampanye dan peluasan jaringan Walhi Nasional. Materi dimulai dengan menonton film pendek yang bercerita tentang kehidupan masyarakat adat di wilayah pegunungan Meratus, Kalimantan Selatan yang hidup berdampingan dengan alam dan setia menjaga kelestariannya. Dari film tersebut dibandingkan dengan kehidupan masyarakat di kota yang cenderung abai pada kelesarian alam, sebagai contoh budaya berpergian selalu menggunakan kendaraan pribadi hingga menimbulkan kemacetan dan menambah polusi udara. Selain itu gaya hidup bersih dimulai juga dengan tidak membuang sampah sembarangan, dan mulai memilah sampah berdasarkan jenisnya (organik dan non-organik).
Kelas ke dua terdiri dari kelas 5 dan 6 yang berjumlah 175 orang siswa dengan membahas tema “Lingkungan dan Jenis-Jenis Energi” pemateri Kakak Dinand dengan bahan persentasi yang lebih banyak menampilkan gambar-gambar cara hemat energi dengan mematikan listrik apabila tidak digunakan, hemat menggunakan air, dan mengurangi penggunaan kertas. Para siswa antusias mendengarkan materi yang diberikan. Di kelas ketiga dari kelas 1 dan 3 sebanyak 148 siswa dan kali ini pematerinya dari Departemen penggalangan Sumber Dana Kakak Surachman Ponco dengan tema “Habitat dan Jenis-Jenis Hutan” dalam kelas ini lebih menceritakan bagaimana perjalanan pembuatan 1 lembar kertas hingga akhirnya bisa digunakan untuk berbagai keperluan. Menjaga hutan dengan menghemat penggunaan kertas adalah hal yang penting karena kertas bersumber dari pohon yang bisa memenuhi oksigen untuk dua orang dewasa dan hutan merupakan paru-paru dunia, Indonesia mempunyai hutan yang cukup luas namun kesadaran untuk menjaganya masih sedikit. Di hari ke dua tanggal 23 Agustus 2017 para siswa diperkenalkan menjaga lingkungan dengan mengenal lubang biopori, bagaimana cara membuat nya dan apa keuntungan dari lobang biopori tersebut. Materi ini di awali dengan menonton film yang dipandu oleh Melva staf Departemen Pendidikan dan Kaderisasi film yang menceritakan perubahan iklim yang terjadi dengan contoh visualisasi kondisi cuaca dalam kulkas. Kegiatan ini akan berlangsung kembali pada tanggal 18 – 19 september 2017 dengan praktek daur ulang dari barang-barang bekas dan hasilnya akan dijadikan donasi untuk membantu Walhi menjaga lingkungan agar tetap lestari.