Desak Negara Hadir, Penuhi Hak Asasi Perempuan

Pernyataan Sikap WALHI Pada Peringatan Hari Perempuan Internasional Setiap tanggal 8 Maret, seluruh dunia memperingati hari perempuan internasional. Pada peringatan Hari Perempuan Internasional tahun ini, bersama dengan berbagai organisasi masyarakat sipil maupun individu yang memperjuangkan keadilan sosial dan ekologis, WALHI menyampaikan berbagai persoalan pokok yang dihadapi oleh perempuan di berbagai lapis dan ranah kehidupan di Indonesia. Khususnya terkait dengan hak perempuan atas lingkungan hidup dan sumber-sumber agraria yang hingga hari ini masih terus dihadapkan pada situasi yang semakin melanggengkan ketidak adilan yang dialami oleh perempuan.

Presiden Indonesia dalam berbagai kesempatan menekankan bahwa tahun 2017 ini pemerintahannya akan memfokuskan pada upaya pemerataan, menurunkan kesenjangan melalui kebijakan redistribusi asset dan akses rakyat atas tanah, khususnya yang terkait dengan tanah-tanah adat dan memperkuat akses rakyat atas permodalan menjadi fokus perhatian agenda kerja pemerintahan Jokowi-JK di tahun ini. Namun di sisi yang lain, kebijakan ekonomi yang dipilih justru tidak berkesesuaian dengan kepentingan kehidupan perempuan dan kelompok rentan lainnya. Ini bisa kita lihat dari berbagai fakta dan pengalaman proyek-proyek pembangunan yang sedang berjalan antara lain proyek 35000 megawatt yang sebagian besar dari PLTU batubara yang memiliki daya rusak tinggi terhadap lingkungan hidup dan keselamatan manusia, serta menggusur tanah-tanah pertanian dan melahirkan berbagai bencana ekologis dan terus memaksakan ekspansi industri perkebunan skala besar seperti perkebunan sawit dan hutan tanaman industri yang semakin menyingkirkan ruang hidup perempuan. Meskipun berbagai lapis kekarasan dialami oleh perempuan dan kelompok rentan lainnya, pada sisi yang lain kita juga menjadi saksi sejarah bahwa begitu besar peran dan inisiatif perempuan dalam memperjuangkan lingkungan hidup yang baik dan sehat, mempertahankan tanah dan airnya, menyelamatkan ibu bumi dari ancaman industri yang rakus dan pemerintahan yang korup, di berbagai wilayah Indonesia dari wilayah perdesaan hingga perkotaan, pulau besar hingga pulau-pulau kecil,  di pelosok nusantara dengan pengetahuan dan pengalaman khas perempuan. Perjuangan ibu-ibu Rembang menyelamatkan Pegunungan Kendeng menjadi bukti yang tidak terbantahkan. Ironinya, negara terus menutup mata. Karenanya, pada peringatan hari perempuan internasional ini, Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) menyampaikan desakan kepada pemerintahan Jokowi – JK sebagai berikut:

  1. Mengoreksi secara mendasar berbagai kebijakan ekonomi politik pembangunan dan perundang-undangan yang berwatak patriarkis, yang menempatkan industri ekstraktif sebagai tulang punggung ekonomi seperti pertambangan, perkebunan sawit, hutan tanaman industri dan pembangunan infrastruktur skala massif, yang telah merampas sumber-sumber kehidupan perempuan dan berujung pada pemiskinan struktural terhadap perempuan
  1. Melakukan pemulihan atas hak-hak sosial, budaya dan ekologis yang selama ini dihancurkan dan dilanggar oleh model pembangunan atas nama pembangunan dan pertumbuhan ekonomi
  1. Menjalankan agenda reforma agraria sebagai jalan mengatasi ketimpangan struktur dan penguasaan dan pengelolaan sumber-sumber agraria, termasuk memberikan keadilan bagi perempuan atas sumber-sumber agraria.
  1. Memberikan pengakuan dan perlindungan terhadap inisiatif perempuan dan komunitasnya dalam melindungi lingkungan hidup dan mengelola sumber-sumber agrarianya
  1. Menghentikan berbagai tindak kekerasan dan kriminalisasi terhadap perempuan yang memperjuangkan agenda penyelamatan lingkungan hidup dan sumber-sumber agraria
  1. Melindungi perempuan pembela lingkungan hidup dan sumber-sumber agraria dari serangan pihak ketiga, dalam hal ini kekuatan korporasi.
  1. Memastikan kebijakan pembangunan yang inklusif bagi perempuan dan kelompok rentan yang selama ini terabaikan dalam pengambilan keputusan/kebijakan dari tingkat desa hingga kebijakan nasional.
  2. Mendorong partisipasi politik perempuan untuk memperkuat keterlibatan perempuan sebagai pengambil kebijakan, dan memperkuat kontrol perempuan atas sumber-sumber kehidupannya. Mengakui dan memajukan pengetahuan dan pengalaman perempuan didalam mengelola lingkungan hidup dan sumber-sumber agraria

Dalam peringatan hari perempuan internasional ini, WALHI juga menyampaikan pesan dan dukungan solidaritas #KeadilanbagiBerta Cáceres, perempuan aktivis yang memperjuangkan hak-hak masyarakat adat yang dibunuh oleh kekuasaan Honduras. Keadilan bagi Berta, Keadilan bagi seluruh perempuan pejuang lingkungan hidup dan sumber-sumber agraria. Selamat Hari Perempuan, Perempuan Berdaulat atas Hidup dan Sumber-Sumber Kehidupan. Jakarta, 8 Maret 2017 Wahana Lingkungan Hidup Indonesia