Global Climate Strike 2023
Anak Muda Indonesia Tegaskan Krisis Iklim Harus Jadi Prioritas Agenda Kampanye Pemilu 2024
Jakarta, 3 Maret 2023 - Anak-anak muda dalam aksi Global Climate Strike (GCS) kembali melakukan aksi dan menyerukan tentang permasalahan krisis iklim yang semakin genting. Di Jakarta aksi global ini berlangsung dengan berjalan kaki dari Balai Kota DKI Jakarta ke Patung Kuda. Aksi serentak yang didukung lebih dari 69 komunitas muda berasal dari berbagai kota di Indonesia menuntut pemerintah untuk memprioritaskan kedaruratan krisis iklim pada tahun kampanye politik.
Pada strike kali ini, tiga tuntutan diajukan kepada pemerintah agar segera menegakkan keadilan iklim; 1) Indonesia deklarasikan darurat iklim segera, 2) Keadilan iklim harus jadi agenda prioritas pada Pemilu 2024, 3) Generasi muda menolak solusi iklim palsu.
Dalam tuntutan pertama, data dari sektor-sektor pembangunan telah menunjukan bahwa krisis iklim adalah permasalahan yang terbesar saat ini untuk umat manusia dan termasuk Indonesia. Sudah selayaknya kegentingan ini menjadi kekhawatiran bersama dan pada saat yang sama menjadi peluang jika dilakukan dengan segera. Pendeklarasian darurat iklim akan menjadi dasar dari setiap langkah pembangunan Indonesia dan menyelamatkan hak hidup rakyat Indonesia. Deklarasi darurat iklim akan mempertegas tindakan adaptasi dan mitigasi bencana dampak perubahan iklim dari tingkat nasional hingga kota dan desa.
Kedua, jelang Pemilu 2024, anak-anak muda menuntut isu krisis iklim harus menjadi agenda prioritas pada seluruh rangkaian kampanye politik. Krisis iklim bukan hanya isu gimmick untuk menyenangkan anak muda, melainkan isu yang harus ada dalam setiap pembicaraan para politikus. Isu krisis iklim tidak bisa dikotak-kotakan karena krisis iklim menyentuh seluruh sendi kehidupan. Anak muda akan menjadi saksi dan sekaligus penentu siapa politikus yang akan berpihak pada masa depan mereka.
Saat ini, banyak partai mencari suara dari anak muda. Bahkan, menjadikan anak muda sebagai calon legislatif. Namun, dari sisi komitmen terhadap lingkungan dan krisis iklim, masih jadi pertanyaan besar. Padahal, anak muda sudah cukup kritis dan paham bahwa kerap kali komitmen hijau hanya dijadikan gimmick yang berbalut greenwashing dan youthwashing.
Tuntutan ketiga, anak-anak muda menegaskan bahwa mereka menolak solusi iklim palsu yang digadang-gadang pemerintah. Aksi iklim, termasuk transisi energi, seharusnya dilakukan secara berkeadilan dan tanpa solusi yang menipu. Sejauh ini, solusi palsu dalam aksi iklim telah banyak merenggut ruang-ruang energi terbarukan yang adil dan bersih. Mulai dari maladaptasi hingga berbagai teknologi yang hanya memperpanjang umur batubara pada agenda transisi energi berbalut tulisan hijau.
Tahun ini akan menjadi pertaruhan masa depan anak-anak muda Indonesia. Pemilu 2024 akan menjadi penentu siapa pemimpin Indonesia dalam kedaruratan iklim mendatang. Generasi muda akan menjadi saksi, sekaligus menentukan apakah krisis iklim yang sedang kita alami bersama akan menjadi perhatian utama para politikus pada Pemilu 2024.
Sementara itu, World Meteorological Organizations (WMO) menyatakan bahwa kenaikan suhu rata-rata bumi sudah mencapai 1.2°C dan pada delapan tahun terakhir tercatat sebagai tahun-tahun terpanas. Kenaikan suhu global yang terjadi telah berdampak pada semua aspek kehidupan masyarakat Indonesia, mulai dari sektor ekonomi, pangan, sosial hingga politik.
Foto: reuters/willy kurniawan
Pernyataan anak-anak muda:
Taffi Hensan Kurniawan, Koordinator Bidang Sosial dan Politik BEM UI 2023
“Krisis iklim menjadi salah satu ancaman agresif bagi seluruh kehidupan makhluk di Bumi. Pemerintah justru dengan bangga menghadirkan solusi palsu yang sebenarnya hanya berpihak pada kepentingan segelintir elite. Solusi palsu tersebut seringkali dibungkus rapi dalam sebuah produk hukum, sehingga seakan-akan berpihak pada kepentingan rakyat,”
“Pada aksi ini, BEM UI mengecam segala tindakan pemerintah yang selama ini terus menggerus masa depan kaum muda melalui sistem ekonomi politik yang tidak mengedepankan masyarakat dan lingkungan. Kami juga mengajak seluruh kaum muda untuk bisa bergerak bersama mendorong dihadirkannya keadilan iklim yang sebenarnya di Indonesia. Kami menuntut pemerintah untuk segera melakukan tindakan pengendalian krisis iklim tanpa menghadirkan solusi palsu”
Nurfadhilah Febrismi, Mahasiswa UIN
“Dampak dari krisis iklim adalah polusi udara yang sudah sangat dirasakan di kota besar seperti Jakarta. Sumber polusi udara sudah sangat jelas dari sumber-sumber energi fosil. Kecanduan kita pada energi fosil harus segera diputus. Simpelnya, solusi palsu dan solusi semu adalah solusi yang sebenarnya banyak mudharat ketimbang manfaatnya. Ketika Indonesia bertasbih untuk memulai bertransisi energi, maka pemilihan energi yang berkelanjutan, adil, dan bersih harus menjadi pilihan utama. Jangan sampai Indonesia menjawab isu krisis iklim dengan solusi palsu dan solusi semu yang dihijau-hijaukan oleh industri batu bara. Mitos batu bara murah harus kita hentikan”
Abdul Ghofar, Juru Kampanye WALHI Nasional
“Kerentanan iklim di Indonesia itu relatif tinggi, diperparah dengan laju perusakan lingkungan atas nama pembangunan yang cepat. Sayangnya, masih banyak kebijakan yang kontraproduktif terhadap aksi iklim, bahkan bisa membuat situasi krisis iklim semakin parah. Sebagai contoh, di RUU EBET, masih ada energi baru yang justru memperpanjang usia batu bara dengan mengakui produk turunan batubara sebagai solusi. Ini contoh solusi yang berkebalikan, semestinya beralih ke energi terbarukan, tetapi justru greenwashing dengan mengklaim solusi,”
Ahmad Syaifulloh, Pemuda Pulau Pari
“Di Pulau Pari, salah satu pulau yang terdampak krisis iklim berupa naiknya muka air laut pasang, peningkatan intensitas banjir rob, abrasi, dan cuaca yang tidak menentu. masyarakat juga khawatir pulaunya akan tenggelam dengan kondisi saat ini yang terus mengikis pulau mereka. Warga Pulau Pari sendiri, selain berupaya mencegah abrasi secara swadaya, juga mengambil langkah hukum dengan menggugat salah satu industri dengan emisi terbanyak di dunia, Holcim, di Swiss. Gugatan tersebut dilakukan untuk menuntut tanggung jawab perusahan besar dunia yang turut memperparah krisis iklim secara global, termasuk Pulau Pari. Hasil melaut masyarakat pulau pari juga berkurang. Air pasang yang biasanya dimanfaatkan anak-anak untuk berenang sekarang lebih menakutkan. Lebih sering dan lebih besar. Tahun 2021 bahkan menjadi yang terbesar, Ketika terjadi banjir rob, beberapa kapal sampai terbawa ke daratan pulau. Semoga para orangtua kami yang sedang menggugat Holcim diberi kemenangan, sehingga perusahaan itu bisa bertanggung jawab dan memulihkan lingkungan kami,”
Azka Wafi El Hakim, Koordinator Enter Nusantara
“Kami meneliti beberapa kebijakan dari pemerintah pusat yang tidak selalu memberikan kebijakan tepat guna di daerah tertentu, desentralisasi kebijakan perlu dijadikan prioritas agar setiap daerah dapat berkembang sesuai dengan potensi yang dimilikinya. Misalnya pada masalah energi, Transisi energi yang saat ini menjadi salah satu pilar utama Indonesia mengurangi dampak krisis iklim dengan penurunan emisi harus dipastikan bersih dan berkeadilan. Pemanfaatan potensi energi di daerah yang sesuai dengan kebutuhan, menaikan perekonomian rakyat dan ketahanan lingkungan sangat membutuhkan dukungan politik sehingga bisa mendapatkan kepercayaan masyarakat. Pengetahuan seperti ini sangat penting untuk para politikus yang akan bertarung atas nama rakyat. Pertanyaan besar saya apakah mereka memahami ini sebagai peluang kampanye di pemilu 2024?”
Ginanjar Aryasuta, Climate Rangers
“Kebijakan yang tidak pro-iklim merupakan kejahatan antargenerasi. Bagaimana bisa para oligarki terus-terusan mengeksploitasi Bumi untuk keuntungan pribadi sementara generasi muda akan ditinggali bumi yang rusak, penuh bencana, dan penuh krisis? Kita tidak punya waktu lagi, generasi muda tidak bisa menunggu untuk memperbaiki di masa depan, kita harus mencegah ketidakbijakan yang ada demi masa depan kita,”
Maftuchah Nugrahaini, Greenpeace Indonesia
“Wacana terkait energi baru dan terbarukan menjadi lahan empuk bagi para oligarki untuk membuka cabang baru selain batu bara yang sudah masif dijalankan. ternyata energi baru dan terbarukannya itu bukan panas bumi, air ataupun angin seperti harapan kita, malah justru lebih merusak dari sebelumnya. Padahal generasi Z dan generasi di bawahnya masih ingin hidup lebih lama, tentu dengan kondisi bumi yang baik baik saja. Sudah saatnya mendesak dari segala arah adalah kekuatan kita. Tipuan ini jangan sampai diwujudkan dan kita bisa untuk beralih ke energi yang lebih ramah lingkungan,
Muhammad Aminullah, Juru Kampanye WALHI Jakarta
“Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Jakarta, menilai pemerintah tidak pernah benar-benar serius menangani krisis iklim. Di Jakarta misalnya, dalam kondisi yang mulai tenggelam, bukannya membangun sistem adaptasi yang baik, pemerintah masih saja melakukan pembangunan dengan mendegradasi lingkungan. Meskipun tengah merencanakan pembangunan National Capital Integrated Coastal Development (NCICD) yang di klaim sebagai upaya meredam dampak krisis iklim, nyatanya proyek ini justru merusak lingkungan laut dan pesisir. Di sisi lain, NCICD juga masih memiliki potensi bahaya bagi warga pesisir Jakarta. Pemerintah seharusnya mengutamakan keselamatan warga, terlebih dalam kondisi krisis seperti ini, bukannya justru memanfaatkan krisis iklim untuk memuluskan proyek-proyek tidak bermanfaat yang dipoles dengan narasi mitigasi-adaptasi iklim,”
Rafaela Xaviera, Jeda untuk Iklim
“Setiap pemilu, pemilih muda selalu menjadi pasar yang didambakan politikus. Kami harap, tidak ada lagi kebijakan maupun omongan tipu-tipu soal komitmen iklim. Tipu-tipu itulah yang kemudian menambah masalah baru. Aksi anak muda dalam Global Climate Strike ini merupakan pernyataan tegas bahwa anak muda kini mengutamakan pengendalian krisis iklim yang adil demi masa depan kami yang aman dari bencana. Pemilu 2024 akan menentukan nasib Indonesia selama 5-10 tahun ke depan. Dalam aksi ini kami anak muda juga menolak dan memohon hentikan kampanye hijau palsu dan gimmick yang dilakukan banyak politisi partai hanya untuk membuat seakan memprioritaskan lingkungan dan generasi muda alias greenwashing dan youthwashing. Kami ingin memastikan pengambil keputusan dan kebijakan melakukan tugasnya dan bertanggung jawab atas dampak kerusakan yang pernah generasi sebelumnya lakukan,”
Global Climate Strike 2023 di Indonesia berlangsung di 15 kota, berikut daftar lengkapnya sesuai urutan abjad.
- Bandung, 3 Maret 2023
- Banjarbaru, 3 Maret 2023
- Bondowoso, 3 Maret 2023
- Jakarta, 3 Maret 2023
- Jambi, 3 Maret 2023
- Jayapura, 3 Maret 2023
- Kupang, 3 Maret 2023
- Kutai Timur, 8 Maret 2023
- Lombok, 3 Maret 2023
- Medan, 3 Maret 2023
- Pekanbaru, 3 Maret 2023
- Pontianak, 3 Maret 2023
- Solo, 5 Maret 2023
- Sukabumi, 3 Maret 2023
- Yogyakarta, 3 Maret 2023
Daftar komunitas, pergerakan, organisasi, dan lembaga yang tergabung:
- 350.org
- Aksi Ekologi dan Emansipasi RaKyat (AEER)
- Animal Rebellion Indonesia
- BEM FH UI
- BEM FISIP UNPAD
- BEM FMIPA UI
- BEM UI
- BEM UKRI
- BGKH NTT
- Bumi Butuh Aksi
- CentennialZ
- Cipayung
- Climate Rangers Jakarta
- Enter Nusantara
- Environmental Law Society FH UI
- Extinction Rebellion Bandung
- Extinction Rebellion Indonesia
- Extinction Rebellion Jawa Timur
- Extinction Rebellion Jogja
- Extinction Rebellion Kupang
- Extinction Rebellion Lombok
- Extinction Rebellion Meratus
- Extinction Rebellion Pontianak
- Extinction Rebellion Riau
- Extinction Rebellion Solo Raya
- Extinction Rebellion Sukabumi
- FMN Kupang
- FMN Lombok
- FORESMA UNS
- Fossil Free Sumut
- Fraksi Rakyat Kutim
- Fridays For Future Indonesia
- Gerkatin Solo
- GREENOMOS
- Greenpeace Indonesia
- Green Welfare Indonesia
- Himpunan Mahasiswa Ilmu Lingkungan UNS (Himapsili UNS)
- Ikatan Mahasiswa Teknik Lingkungan Indonesia
- IMKD
- Jeda Untuk Iklim
- Kepresma Trisakti
- KMPLHK RANITA
- Komunitas Bondowoyo
- Komunitas Garis Bawah
- Komunitas Solo Bersih
- Koprol Iklim
- KPAEMC2
- KPOP4PLANET
- LBH Bandung
- LBH Bandung
- LPE
- Mahasiswa Bandung dan Masyarakat Sipil yang tergerak
- Mapala USTJ
- Pantau Gambut
- Papua Trada Sampah
- Pokja Anak Muda
- PRMB
- Rumah Bakau
- Sahabat Hijau Lestari
- Sanggar Seroja
- Sebumi
- Sispala Curahdami
- STTB Bandung
- Teens Go Green Indonesia
- UKSK UPI
- WALHI Jabar
- WALHI Jakarta
- WALHI Nasional
- WALHI NTT
- WALHI Riau
- XR Bandung
- Yayasan Srikandi Lestari
Informasi selengkapnya mengenai Global Climate Strike 2023 di Indonesia bisa dilihat di globalclimatestrike.id.
Kontak Media: Diya Farida, 083898745680