Kronologi Kejadian Insiden yang menimpa aktivis lingkungan hidup dan pembela HAM, Golfrid Siregar. Dikumpulkan oleh WALHI.
Hari
|
Waktu |
Keterangan |
Sumber |
Rabu, 2 Oktober 2019
|
Pukul 17.00 WIB
|
Golfrid diketahui pergi dari rumah untuk mengantar paket ke JNE dengan mengenakan helm
|
Keluarga |
|
Pukul 20.00 – 23.00 WIB
|
Golfrid diketahui pergi mengunjungi rumah Bapa Uda (Om/Paman) nya di wilayah Marendal, Medan. Terakhir kali Gofrid diketahui bermain ‘dam’ di warung dekat rumah Bapa Uda nya, sebelum ditegur oleh Bapa Udanya untuk segera pulang
|
Keluarga |
Kamis, 3 Oktober 2019
|
Pukul 01.00 - 03.00 WIB
|
Golfrid ditemukan tidak sadarkan diri dan tanpa identitas di fly over sekitaran Jamin Ginting oleh tukang becak, kemudian dibawa ke Rumah Sakit Mitra Sejati di Jln. AH Nasution (simpang sejati – sekitar 1 km dari fly over). Karena tidak adanya identitas, RS Mitra Sejati melaporkan kejadian itu ke Kepolisian Polrestabes Medan. Di RS Mitra Sejati, Golfrid hanya mendapatkan first aid. Karena kondisi Golfrid yang kian memburuk, Kepolisian kemudian membawa ke RSUP Adam Malik, Medan Tuntungan. Tidak ada penanganan yang berarti karena tidak adanya identitas dan izin dari keluarga
|
Kepolisian yang mendapatkan informasi dari Rumah Sakit. |
|
Pukul 11.00 WIB
|
Keluarga (Bapa Uda) mendapat kabar dari Kepolisian tentang kejadian yang menimpa Golfrid. Kepolisian berhasil melacak informasi keluarga melalui pelat sepeda motor yang dibawa Golfrid
|
Keluarga |
|
Pukul 11.40 WIB
|
Keluarga datang ke RSUP Adam Malik |
WALHI Sumut |
|
Pukul 12.00 WIB |
Kabar tentang peristiwa yang menimpa Golfrid sampai ke Direktur ED WALHI Sumatera Utara via telepon dari Rido Pandiangan dari PERADI dan Joyce Novelin dari PBHI
|
WALHI Sumut |
|
Pukul 14.00 WIB |
Rekan-rekan dari WALHI Sumatera Utara (Roy, Filiya, Ari, Sandra, Cici, Bekmi - ELSAKA) menjenguk Golfrid di RSUP Adam Malik, dan melakukan upaya memperlancar administrasi di RSUP Adam Malik
|
|
|
Pukul 16.00 WIB
|
Atas izin keluarga, operasi dilakukan di RSUP Adam Malik
|
Keluarga |
|
Pukul 18.00 WIB |
Roy dari ED WALHI Sumut melakukan pengecekan informasi keada pihak kepolisian dan mengecek sepeda motor Golfrid yang sudah diamankan di Satlantas Unit Deli Tua
|
WALHI Sumut |
|
Pukul 19.30 WIB |
Operasi Golfrid selesai dan dipindahkan dari ruang operasi ke ruang perawatan intensif
|
WALHI Sumut |
Jum’at, 4 Oktober 2019 |
Pukul 13.15 WIB |
Rekan-rekan dari ED WALHI Sumatera Utara kembali menjenguk Golfrid di rumah sakit dan menanyakan terkait perlengkapan dan pakaian yang dipakai saat kejadian
Temuan: - Celana tidak ada bekas gesekan seperti laiknya kecelakaan lalu lintas - Celana yang dipakai terdapat bercak lumpur - Baju tidak ada bekas gesekan seperti kecelakaan lalu lintas. Hanya koyakan gunting yang dilakukan RS Mitra Sejati saat penanganan pertama. - Helm tidak ada ditemukan
|
WALHI Sumut |
|
Pukul 17.00 WIB |
Rekan-rekan ED WALHI Sumut melihat ke ruangan perawatan intensif - Luka memar di mata kanan - Tempurung kepala bagian depan sudah diangkat saat operasi dilakukan ( menurut keterangan dari dokter, tempurung kepala Golfrid remuk) - Luka di tangan sebelah kiri seperti terkena benda tumpul - Selain itu tidak luka lainnya
|
WALHI Sumut |
|
Pukul 20.00 WIB |
Rekan-rekan WALHI Sumut dan PERADI berdiskusi dengan pihak keluarga di rumah sakit, untuk mengirimkan laporan ke kepolisian. Keluarga setuju untuk memasukkan laporan ke Polsek Deli Tua bahwa ada dugaan Golfrid bukan korban kecelakaan biasa, tetapi ada indikasi tindak penganiayaan
|
WALHI Sumut |
Sabtu, 5 Oktober 2019 |
Pukul 10.00 WIB |
Rekan-rekan dari WALHI Sumut (Filya) bersama dengan keluarga korban dan Joyce Novelin (PERADI) memasukkan laporan ke Polsek Deli Tua. Laporan tidak diterima oleh Polsek Deli Tua, menurut mereka tempat kecelakaan masih belum diketahui, dan tidak menerima laporan terkait tindak penganiayaan dan menganggap kejadian yang menimpa Golfrid merupakan kecelakaan biasa. Rekan-rekan yang melapor mendapatkan laporan polisi yang menyebutkan tentang kecelakaan. Oleh Polsek Deli Tua kemudian diarahkan untuk memasukkan laporan ke Satlantas Polrestabes Medan. Tetapi laporan juga tidak diterima, dengan alasan yang sama dengan Polsek Deli Tua
|
WALHI Sumut |
Minggu, 6 Oktober 2019
|
Pukul 14.40 WIB
|
Golfrid tidak dapat bertahan lebih lama dan menghembuskan nafas terakhirnya di RSUP Adam Malik, Medan
|
Keterangan pihak RS |
|
Pukul 18.00 WIB |
Roy Lumban Gaol membuat siaran pers terkait kejanggalan yang mengakibatkan Golfrid meninggal dunia (tekanan media kepada pihak kepolisian supaya serius mengusut tuntas peristiwa yang menyebabkan golfrid meninggal)
|
WALHI-Sumut |
|
Pukul 18.43 WIB
|
WALHI Sumatera Utara mengeluarkan siaran pers mengenai kematian Golfrid
|
WALHI Sumut |
Senin, 7 Oktober 2019 |
Pukul 19.00 WIB |
Jenazah almarhum yang sempat sudah di perjalanan untuk dimakamkan di kampung halaman di Tiga Dolok, Simalungun, dibawa kembali ke RS Bahayangkara Medan untuk dilakukan autopsi, setelah Kepolisian berbicara dengan pihak keluarga
|
WALHI Sumut |
|
Pukul 20.00 WIB
|
Jenazah Golfrid diautopsi di RS Bhayangkara |
WALHI Sumut |
|
Pukul 23.30 WIB |
Proses autopsi selesai dan Berita Acara Pemeriksaan (BAP) telah dilakukan autopsi disampaikan ke WALHI Sumut dan pihak RS menyerahkan jenazah Golfrid kepada keluarga yang diwakili oleh istri almarhum
|
WALHI Sumut |
Rabu, 9 Oktober 2019 |
Pukul 14.00 |
Rekonstruksi atau reka ulang kejadian meninggalnya Golfrid Siregar oleh POLDA Sumut di underpass Titik Kuning, Medan. Pihak Polisi menghadirkan saksi dari warga sekitar. |
POLDA Sumut |
Temuan Walhi Sumut atas Kondisi Tubuh Golfrid Siregar;
- Kepala korban mengalami luka yang serius seperti akibat dari pukulan keras dengan benda tumpul sementara bagian tubuh korban yang lain tidak mengalami luka laiknya kecelakaan lau lintas;
- Ditemukan memar pada mata korban sebelah kanan seperti akibat pukulan;
- Ditemukan bekas lumpur atau tanah basah pada pakaian korban, dimana di lokasi kecelakaan tempat korban ditemukan tidak terdapat lumpur atau tanah basah;
- Barang bawaan korban seperti, tas, laptop, dompet, dan cincin tidak ditemukan;
- Sepeda motor korban tidak mengalami kerusakan serius selayaknya mengalami kecelakaan.
Fakta-fakta ini menunjukkan Golfrid bukan korban kecelakaan lalu lintas. Koalisi melihat bahwa terindikasi korban telah menjadi korban kekerasan dan percobaan pembunuhan karena aktivitas korban selama ini sebagai Pembela Hak Azasi Manusia (HRDs), khususnya untuk isu lingkungan hidup melalui WALHI Sumatera Utara.
Dokumen Bahasa English : http://bit.ly/323Lw7c