slot terbaikcapcut88pastigacor88slot thailandslot pulsaslot pulsaslot gacor hari inislot pulsaslot danaslot gacor hari inislot gacor gampang menangslot gacor maxwinslot gacor 2024slot gacor resmislot pulsaslot gacor 2024slot gacor hari inislot gacor terbaikslot pulsaslot gacor terbaikslot gacor hari inislot danaslot gacor terpercayaagen slot gacorslot gacorslot gacor viralslot pulsa
Tiga Tuntutan untuk Masa Depan Bebas Plastik | WALHI

Tiga Tuntutan untuk Masa Depan Bebas Plastik

Siaran Pers Pawai Bebas Plastik 2023

Jakarta, 27 Juli 2023. Tahun 2023 menandai tahun kelima penyelenggaraan kampanye #PlasticFreeJuly atau Bulan Juli Bebas Plastik oleh berbagai organisasi dan komunitas di Indonesia melalui kampanye kolektif bernama Pawai Bebas Plastik. Gerakan kolektif ini bertujuan mewujudkan masa depan bebas plastik melalui berbagai upaya sistematis mulai dari kebijakan pembatasan produksi plastik, pelarangan plastik sekali pakai, perluasan tanggung jawab produsen hingga transisi menuju ekonomi sirkular.

Dalam beberapa tahun terakhir, sudah banyak inisiatif dari masyarakat untuk menerapkan gaya hidup minim sampah seperti pengurangan penggunaan plastik sekali pakai, pemilahan sampah dari rumah hingga partisipasi masyarakat dalam kegiatan pembersihan atau clean up sampah plastik di sungai, pesisir dan lautan. Berbagai upaya tersebut masih belum menyelesaikan persoalan polusi plastik. Pencemaran plastik ke lingkungan hingga penutupan TPA (Tempat Pemrosesan Akhir) akibat kelebihan muatan sampah seperti plastik masih belum berhasil dituntaskan.

Ada tiga tuntutan yang didesakkan oleh inisiator dan kolaborator Pawai Bebas Plastik 2023 untuk menjawab persoalan polusi plastik dan mewujudkan masa depan belas plastik. Pertama, mendorong pemerintah melarang penggunaan plastik sekali pakai dan mendorong praktik guna ulang sebagai solusi. Saat ini sudah ada lebih dari 100 kabupaten/kota dan provinsi yang melarang penggunaan plastik sekali pakai. Melalui kebijakan pelarangan penggunaan plastik sekali pakai, diharapkan ada pengurangan sampah plastik secara signifikan, khususnya pada jenis plastik sekali pakai seperti kantong belanja, sedotan dan styrofoam. Pada sisi yang lain, harus ada kebijakan mempercepat ekosistem guna ulang (reuse) sebagai solusi berkelanjutan.

“Salah satu advokasi yang saat ini sedang dijalankan oleh kelompok masyarakat adalah mengenai solusi guna ulang, solusi ini sebenarnya sudah menjadi kebiasaan masyarakat Indonesia dari dulu. Namun, dengan perkembangan zaman dan adanya perubahan perilaku konsumsi, perlu upaya konkret dari pemerintah dan produsen untuk sama-sama menciptakan ekosistem guna ulang seperti sedia kala. Jika ekosistem ini diwujudkan dan dijalankan oleh seluruh masyarakat, Indonesia juga bisa menjadi contoh negara yang mempraktikkan solusi ini, sejalan dengan harapan dalam Global Plastic Treaty yang sedang disusun oleh negara-negara anggota PBB untuk mengakhiri polusi plastik,” ujar Tiza Mafira, Direktur Eksekutif Gerakan Indonesia Diet Kantong Plastik.

Tuntutan yang kedua adalah mendorong pemerintah memperbaiki sistem tata kelola sampah. Ini mencakup langkah-langkah perbaikan seperti penerapan kebijakan berdasarkan hirarki pengelolaan sampah, penerapan kebijakan pengurangan sampah seimbang dengan penanganan sampah, peningkatan anggaran dan infrastruktur pengelolaan sampah dan dukungan pada pengembangan ekosistem guna ulang serta pelibatan pekerja informal seperti pemulung dalam transisi menuju ekonomi sirkular.

“Perbaikan tata kelola sampah yang baik mulai dari perencanaan, penerapan, pengendalian dan evaluasi menjadi kunci masalah sampah dan polusi plastik secara struktural. Selama ini tata kelola sampah yang baik belum berjalan karena beberapa hal seperti perencanaan pengelolaan sampah tidak berbasis kajian komprehensif dan minimnya evaluasi dari program-program yang berjalan,” kata Abdul Ghofar, pengkampanye Polusi dan Urban Eksekutif Nasional Walhi.

Kemudian tuntutan yang terakhir adalah mendorong produsen dan pelaku usaha bertanggung jawab atas sampah pasca konsumsi. Ini melibatkan pengurangan penggunaan plastik sekali pakai, penggunaan kemasan ramah lingkungan, dan implementasi kewajiban perluasan tanggung jawab produsen, seperti daur ulang atau pengelolaan sampah produk mereka. Sejauh ini, sudah ada 42 produsen yang telah menyerahkan peta jalan pengurangan sampah dalam produk kemasan mereka ke Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

“Produsen FMCG memegang peranan penting dalam mencegah timbulan sampah, aksi individu juga perlu, tetapi perubahan sistem bagaimana produk didistribusikan kepada konsumen akan memberikan dampak yang signifikan,” terang Atha Rasyadi, Pengkampanye Urban Greenpeace Indonesia.

Rangkaian kegiatan Pawai Bebas Plastik 2023 telah dimulai sejak awal bulan Juli dengan agenda diskusi Global Plastic Treaty, diskusi tematik polusi plastik, pemutaran film Pulau Plastik dan lokakarya poster kampanye. Agenda puncak Pawai Bebas Plastik 2023 akan dilaksanakan pada Minggu, 30 Juli 2023 dalam bentuk kampanye publik di area Car Free Day Jakarta. Rangkaian kampanye ini menjadi sarana pengarusutamaan agenda lingkungan hidup, terutama persoalan sampah dan plastik dalam wacana pesta demokrasi 2024.

Narahubung:
Muharram Atha Rasyadi, Pengkampanye Urban Greenpeace Indonesia, 08111-714-083
Adithiyasanti Sofia, Gerakan Indonesia Diet Kantong Plastik, 0811-2441-901
Abdul Ghofar, Pengkampanye Urban Eksekutif Nasional Walhi, 0821-1200-1871

Pawai Bebas Plastik

Pawai Bebas Plastik merupakan gerakan kampanye kolektif yang bertujuan untuk mengurangi penggunaan plastik sekali pakai dan mendorong penanganan yang lebih baik terhadap sampah, khususnya sampah plastik. Gerakan ini pertama kali diinisiasi oleh beberapa organisasi lingkungan seperti Divers Clean Action, EcoNusa, Gerakan Indonesia Diet Kantong Plastik, Greenpeace Indonesia, Indorelawan, Pandu Laut Nusantara, Pulau Plastik, dan Walhi pada tahun 2019.

Selayang pandang Pawai Bebas Plastik dapat diakses disini

Inisiator :

1

Divers Clean Action

2

Indo Relawan

3

Indonesia Diet Kantong Plastik

4

Greenpeace

5

Walhi

6

Econusa

7

Pulau Plastik

8

Pandu Laut Nusantara

 

 

Kolaborator :

1

Kalbis Care Share

2

Trash Hero Jakarta

3

Bem Uhamka

4

Teras Hijau Sumatera

5

Cleanomic

6

Trash hero Ende

7

Aliansi Zero Waste Indonesia (AZWI)

8

PPLH Bali

9

Pedestrian Jogja

10

Koalisi Pejalan Kaki

11

Kanca Taman Jogja

12

Walhi Sulawesi Barat

13

World Cleanup Day Indonesia

14

Sahabat lingkungan (saling.id)

15

Cleanomic

16

Trash Hero Jakarta

17

Aliansi Mahasiswa Nusantara

18

Teens Go Green Indonesia

19

Sahabat Hijau

20

Clean Action Network

21

tumbuhijaurban

22

Ocean Defender Indonesia

23

Ayo Less Waste (ALW)

24

kitadibumi

25

GoMuda (Golongan Pemuda) Indonesia

26

Bukit Buku (Reading Club for Campaigning Climate Crisis via Fiction)

27

Pejuang Lestari

28

Kita di Bumi

29

Indonesian Youth Council For Tactical Changes

30

Lembaga Konservasi Mangrove Indonesia

31

GSSI

32

Seasoldier

33

Selaras Dengan Bumi

34

SayaPilihBumi

35

Sea Soldier Jakarta

36

DPC GERAKAN MAHASISWA NASIONAL INDONESIA KABUPATEN TANGERANG

37

Lembaga Bantuan Hukum Pijar Harapan Rakyat

38

ECOLLABO8

39

Blue Haven Indonesia

40

Khayalan Arts

41

Paias.id

42

Community of Marine Conservation (CMC) Acropora

43

Climate Defender

44

Bank Sampah Budi Luhur

45

WateryNation

46

Independen

47

Komunitas Gerakan Cinta Guna Ulang