Press release :
Memperingati HUT ke-37 pada tanggal 10 November 2017, para pemuda adat yang tergabung di dalam STT. Karya Bhakti, Banjar Kaja Desa Lembongan menggelar pementasan kesenian tradisional dan panggung musik. Banjar Kaja, Desa Lembongan teletak di Pulau Nusa Lembongan yang berada digugusan kepulauan Nusa Penida. Secara admnistrasi, Pulau Lembongan terletak di Kabupaten Klungkung, Bali. Peringatan ulang tahun juga bertepatan dengan pelantikan pengurus baru STT. Karya Bakti yang dihadiri oleh seluruh perangkat desa dan termasuk juga Bupati Klungkung. Dilokasi acara peringatan ulang tahun sekaligus pelantikan pengurus baru tersebut, atribut penolakan reklamasi Teluk Benoa bertebaran. Hal tersebut tidak lepas dari sikap mereka yang hingga saat ini menolak reklamasi Teluk Benoa.
Ketua STT. Karya Bhakti I Ketut Miskantara, menjelaskan, pemasangan atribut-atribut penolakan reklamasi Teluk Benoa sebagai pesan bahwa warga masyarakat Banjar Kaja tetap konsisten dalam menolak reklamasi Teluk Benoa. Dalam kesempatan itu, ia pun mendesak pemerintah daerah Bali dalam hal ini Gubernur Bali untuk tidak memberikan rekomendasi kepada PT. TWBI. "Kami, para pemuda Lembongan tetap konsisten dalam perjuangan menolak reklamasi Teluk Benoa dan meminta Bapak Gubernur tidak terbitkan rekomendasi kepada TWBI", tegasnya.
Penolakan reklamasi Teluk Benoa oleh para pemuda juga mendapatkan dukungan penuh dari Kelian Dinas Banjar Kaja. Kelian Dinas Banjar Kaja mengungkapkan bahwa pihaknya sangat mendukung kegiatan para pemudanya. Menurutnya dalam menghadapi kemajuan yang terjadi di Lembongan para pemuda dan pemudi tetap melestarikan seni budaya. Ia bahkan menyampaikan kebanggaannya terhadap para pemuda atas konsistensinya dalam perjuangan menolak reklamasi Teluk Benoa. "Paruman Banjar telah secara resmi menyatakan tegas menolak reklamasi Teluk Benoa sehingga kita wajib melaksanakannya secara konsisten", tegas I Ketut Saputra.
Selain dimeriahkan dengan atribut penolakan reklamasi Teluk Benoa, dihadapan para undangan, lagu Bali Tolak Reklamasi yang menjadi simbol perjuangan untuk menolak reklamasi Teluk Benoa juga dikumandangkan oleh musisi yang tergabung di dalam Muara Senja Band.