Menjaga HUTAN INDONESIA Sebagai Sumber Pangan

Siaran Pers

MENJAGA HUTAN INDONESIA SEBAGAI SUMBER PANGAN

Jakarta, 29 Februari 2020.
Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) bekerja sama dengan Blogger Perempuan Network (BPN) menyelenggarakan blogger gathering di Almond Zucchini Cooking Studio, Jakarta Selatan pada Sabtu, 29 Februari 2020. Blogger gathering adalah ajang temu para finalis kompetisi blog bertema “Hutan Sumber Pangan”, yang dimeriahkan dengan demo memasak bersama chef William Gozali, serta talkshow dengan tokoh perempuan pelestari hutan, dan social media influencer Windy Iwandi (@foodirectory).

“Menggelar lomba blog merupakan salah satu strategi kami untuk menarik minat masyarakat agar memahami pentingnya hutan. Kami menggunakan makanan sebagai entry point dengan harapan akan timbul kesadaran bahwa hutan sangat kaya akan keanekaragaman hayati, termasuk ada beragam bahan pangan yang tumbuh di sana. Dengan kondisi sekarang di mana hutan Indonesia luasnya terus menurun, terlebih lagi dengan kebakaran hutan, maka keberadaan bahan pangan pun terancam. Akibatnya, jika hutan tidak dijaga, maka di masa mendatang, kita akan kehilangan makanan-makanan ini,” kata Nur Hidayati, Direktur Eksekutif Nasional WALHI.

Kompetisi blog WALHI dan BPN digelar 18 Januari – 18 Februari 2020 dan berhasil mengumpulkan 234 artikel. Pakis, sagu, jamur, umbi-umbian, kecombrang, adalah beberapa contoh bahan pangan dari hutan yang banyak disebutkan dalam tulisan. Lewat seleksi bersama, terpilihlah 30 artikel hasil karya para blogger yang kemudian diundang ke gathering.

Sebagai organisasi lingkungan hidup yang memiliki jaringan di 28 provinsi di Indonesia dengan kerja utama pendampingan dan penguatan di kelompok-kelompok komunitas, WALHI turut menampilkan Sri Hartati dari Sumatera Barat dan Tresna Usman Kamaruddin dari Sulawesi Tenggara dalam talkshow untuk menceritakan pengalaman mereka dalam melindungi dan mengelola dengan baik ekosistem hutan, serta menggunakan bahan-bahan yang bersumber dari hutan sebagai sumber pangan. Tresna misalnya, menjadi penggiat dalam memperjuangkan izin dari pemerintah kepada masyarakat di daerahnya untuk mengelola hutan termasuk di dalamnya sumber pangan.

“Target kami dalam kompetisi ini adalah mengumpulkan sebanyak mungkin blogger-blogger yang mau peduli dengan hutan, yang kemudian akan membantu menyuarakan pentingnya perlindungan melalui media-media sosial. Terkadang permasalahan untuk orang yang tinggal di kota adalah kurang peduli dengan hutan karena tidak ada lagi hutan di sekitarnya, sehingga tidak relevan baginya. Padahal fungsi hutan amat penting bagi kita, selain sebagai paru-paru dunia, penyerap karbon, ekosistem untuk keanekaragaman hayati, penyerapan air, dan sumber pangan dan perekonomian bagi masyarakat yang hidup di wilayah hutan. Jika hutan terancam, maka harus menjadi perhatian semua, tak hanya yang tinggal berdekatan dengan hutan, tapi juga di kota, ” kata Edo Rakhman, Koordinator Kampanye WALHI. Oleh karena itu, semakin banyak yang peduli, diharapkan semakin menginspirasi orang lain, yang akan menyebarkan pengetahuan mereka tentang hutan, termasuk ke anak-anak muda.[]

Narahubung:
Edo Rakhman
(WALHI Eksekutif Nasional)
+62813-5620-8763