Jakarta - "Selamat pagi, halo…hay..hay…halo…” sapaan dari kakak-kakak WALHI Nasional kepada siswa SD Semut-semut The Natural School, Mereka pun menjawab sapaan dengan semangat, kegiatan ini sebagai bagian kampanye edukasi pendidikan lingkungan hidup bagi pelajar yang dilakaukan WALHI Nasional di sekolah-sekolah. Belajar dengan penuh keceriaan, begitulah kata yang menggambarkan suasana belajar saat perwakilan dari WALHI Nasional menjadi Guru Tamu di Sekolah Dasar Semut-Semut The Natural School dalam Mata Pelajaran Lingkungan Hidup yang merupakan bagian dari perayaan hari Lingkungan Hidup Sedunia yang diperingati setiap tanggal 5 Juni. Selama pelajaran para siswa dikenalkan fungsi hutan bagi bumi dan peran Indonesia sebagai salah satu negara pemilik hutan terbesar untuk menjaga hutannya dari kerusakan. Materi awal, siswa dikenalkan pada hutan Indonesia, Melva Harahap dari Departemen Penguatan Organisasi WALHI menjelaskan, “bahwa Indonesia dikenal sebagai salah satu hutan terluas di dunia, bukan sekedar tegakan pohon, tetapi juga rumah bagi satwa dan tumbuhan dengan segala keragaman spesies di dalamnya, termasuk manusia."
"Hutan memproduksi jutaan oksigen yang dibutuhkan semua mahkluk hidup. Sayangnya, semakin hari kondisi hutan Indonesia semakin memprihatinkan. Hutan Indonesia semakin berkurang akibat ancaman industri dari perkebunan sawit, industri kertas dan bubur kertas, industri tambang, dan berbagai pembangunan infrastruktur," tambah Melva kepada 450 siswa SD yang berlokasi di Depok. Dalam sesi lainnya, para siswa diajak mengenal apa itu organisasi WALHI dan apa saja yang dikerjakan, sesi terakhir adalah pemutaran film lingkungan yang berjudul "Pulihkan Indonesia" dan film "Climate Justice : Save Peatland Ecosystem." Dengan seksama para siswa menyimak. Sebelum mengakhiri sesi belajar kali ini, para siswa memberikan donasi kepada WALHI melalui Celengan Hijau sejumlah Rp 3.969.000. Donasi yang diperoleh dari hasil penyisihan uang jajan siswa kelas 1-6 SD ini sangat membantu WALHI dalam upaya menyelamatkan lingkungan hidup di Indonesia. Yuk, peduli hutan kita sejak dini.