slot terbaikcapcut88pastigacor88slot thailandslot pulsaslot pulsaslot gacor hari inislot pulsaslot danaslot gacor hari inislot gacor terbaikslot gacor maxwinslot gacor 2024slot gacor resmislot pulsaslot gacor 2024slot gacor hari inislot gacor terbaikslot pulsaslot gacor terbaikslot gacor hari inislot danaslot gacor terpercaya
Pulau Solor, Flores Timur Tuan Rumah Pertemuan Tahunan Walhi Nusa Tenggara Timur Tahun 2022 | WALHI

Pulau Solor, Flores Timur Tuan Rumah Pertemuan Tahunan Walhi Nusa Tenggara Timur Tahun 2022

Rilis Media WALHI NTT

Pulau Solor, Flores Timur
Tuan Rumah Pertemuan Tahunan Walhi Nusa Tenggara Timur Tahun 2022

Kupang 19 Oktober 2022, Desa Bubu Atagamu, Kecamatan Solor Selatan, Kabupaten Flores Timur menjadi tuan rumah pertemuan tahunan Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Daerah Nusa Tenggara Timur (NTT) di mana dalam hierarki rapat di WALHI, pertemuan tahunan ini disebut Konsultasi Daerah Lingkungan Hidup (KDLH) yang merupakan forum pertemuan anggota WALHI yang diadakan setiap tahun untuk mengevaluasi pelaksanaan mandat gerakan lingkungan hidup di tingkat daerah.

Pulau Solor dipilih menjadi tuan rumah bukan tanpa sebab. Hal ini berkaitan dengan tema besar pertemuan yang diusung yakni “Bersolidaritas Melawan Dehumanisasi Menuju Keadilan Ekologis Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil di Nusa Tenggara Timur”.  Di samping menjadi ruang bertemunya anggota WALHI NTT, ruang ini juga menjadi ruang konsolidasi rakyat melalui Musyawarah dan Festival Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil yang dihadiri oleh perwakilan pulau-pulau kecil di NTT, jaringan WALHI NTT di tingkat nasional untuk memaparkan temuan-temuan lapangan terkait dengan tantangan yang dihadapi wilayah pesisir dan pulau kecil. festival ini diadakan beriringan dengan pertemuan tahunan anggota WALHI NTT tersebut.

Pertemuan ini menjadi penting terutama bagi NTT sebagai provinsi kepulauan yang tengah menghadapi tantangan krisis iklim dan kerusakan ekologi akibat pertambangan, proyek pariwisata super premium, dsb namun di sisi lain pemerintahnya tidak cukup memiliki konsep dalam membangun skema perlindungan ekosistem kepulauan sekaligus masyarakat nelayan dan pesisir yang hidup berdampingan dengannya.

WALHI NTT mencatat beberapa pulau kecil di NTT terancam hilang atau rentan terhadap bencana akibat krisis iklim. Kerentanan ini semakin meningkat seiring dengan orientasi pembangunan yang tidak memperhatikan daya dukung dan daya tampung NTT sebagai provinsi kepulauan dengan letak geografis yang sangat dekat dengan samudera hindia.

Dengan demikian, Pertemuan tahunan WALHI NTT serta festival masyarakat pesisir dan pulau-pulau kecil ini diharapkan dapat mengkonsolidasi seluruh agenda untuk menemukan arah advokasi yang dimulai dengan membangun kekuatan rakyat sebagai subjek utama dalam perlindungan pulau-pulau kecil.

 

Narahubung:
Yuvensius Stefanus Nonga, Kepala Divisi Sumber Daya Alam Yuvennonga4@gmail.com / 0823 4035 8799